1. Definisi
Sistem
Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema)
yang diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Davis (dalam Hutahaean, 2014), sistem secara fisik adalah
sekumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan
suatu sasaran.
Gelinas, Dull dan Wheeler (2012), sistem merupakan
seperangkat elemen yang saling bergantung bersama-sama mencapai tujuan
tertentu. Dimana sistem harus memiliki organisasi, hubungan timbal balik,
integrasi, dan tujuan pokok.
Murdick (dalam Hutahaean, 2014), sistem adalah
seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau
bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
O’Brien dan Marakas (2008), sistem adalah sekumpulan
komponen yang saling terkait, dengan batas jelas, bekerja sama untuk mencapai
tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output dalam proses
transformasi terorganisir.
Romey dan Steinbart (2015), sistem adalah suatu rangkaian
yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya
terbagi dalam subsistem yang lebih kecil, yang mendukung sistem yang lebih
besar.
Sutanta (2009), sistem secara umum dapat didefinisikan
sebagai kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan dapat saya
simpulkan, sistem adalah suatu rangkaian atau seperangkat elemen yang saling
bergantung, berhubungan, berinteraksi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
atau menyelesaikan suatu sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output
dalam proses transformasi yang terorganisir.
2. Definisi
Informasi
Alamsyah (2005), informasi merupakan data yang sudah diolah
ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan organisasi atau unit kerja
tertentu.
Bodnar dan Hopwood (2000), informasi adalah data yang
diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Claude dan Warren (dalam Wiryanto, 2004), informasi
adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil
keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada.
Hutahaean (2014), informasi data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Laudon dan Laudon (2010), informasi adalah data yang
telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti berguna bagi manusia.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan dapat saya
simpulkan, informasi adalah data yang diolah yang telah dibuat ke dalam bentuk
tertentu dengan bentuk yang diperlukan sesuai dengan keperluan atau dijadikan
dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
3. Definisi
Psikologi
Branca (dalam Basuki, 2008), psikologi merupakan ilmu
pengetahuan tentang perilaku manusia.
Gardner (dalam Sarwono, 2009), psikologi adalah ilmu yang
mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
Plotnik (dalam Basuki, 2008), psikologi merupakan studi
yang sistematis dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
Woodworth dan Marquis (dalam Basuki, 2008), psikologi
adalah ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif
maupun emosional.
Wundt dan Titchener (dalam Basuki, 2008), psikologi
adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang
mengalaminya seperti perasaan, panca indera, pikiran, dan feeling.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan dapat saya
simpulkan, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku atau
respon manusia terhadap lingkungannya dilihat dari motorik, kognitif maupun
emosionalnya.
4. Sistem
Informasi Psikologi
Berdasarkan pengertian sistem, informasi, dan psikologi
yang telah di atas, dapat saya simpulkan bahwa sistem informasi psikologi
adalah sebuah prosedur pelaksanaan yang saling berhubungan dan digunakan untuk
mengolah sekumpulan data yang terdapat di dalam bidang psikologi.
Contoh nyata pada semua aktivitas manusia selalu
berkaitan dengan teknologi. Pada ilmu psikologi pun sudah menggunakan sistem
informasi, dimana alat tes psikologi yang sudah ada diaplikasi di dalam komputer.
Dengan ini mempermudah para testee
atau klien mengerjakan soal-soal tes
yang ada di dalamnya, dan mempemudah para tester
atau psikolog mengetahui hasil dari tes tersebut.
Daftar
Pustaka :
- Alamsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Basuki, A. H. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
- Bodnar, G.H., Hopwood, W.S. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba.
- Gelinas, U. J., Dull, R. B., Wheeler, P.R. (2012). Accounting Information System 9thedition. USA: South-Western Cengange Learning.
- Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
- Laudon, K. C., Laudon, J. P. (2010). Management Information System: Managing The Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall
- O’Brien, J. A., Marakas, G. M. (2008). Management Information Systems. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
- Romney, M. B., Steinbart, P. J. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
- Sarwono, S. W. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers.
- Sutanta, E. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Komentar
Posting Komentar